suka suka suka

 Di dunia ini,


Ada banyak orang yang terlihat amat bersahaja, duduk di pojokan bandara, membawa koper kecil, wajahnya biasa-biasa saja, pakaiannya seperti orang kebanyakan, tampilannya tidak penting, dan tidak akan membuat kita takjub, duduk takdhim menunggu panggilan boarding pesawat terdengar.

Dia tidak sibuk dengan gagdet, apalagi selfie. Tapi sejatinya, orang ini bahkan sudah mengelilingi 100 negara, ribuan kota. Dia tidak perlu koar-koar, dia tidak membutuhkan selfie, dia tidak memerlukan pamer di media sosial. Karena sejatinya, PERJALANAN terbaik ada di dalam hatinya. Bahkan saat antrian boarding di serobot, bahkan saat langkah kakinya hendak naik pesawat terganggu gara2 orang2 bukannya naik pesawat segera, eh malah sibuk selfie. Dia hanya mengangguk takdhim, berbelok dikit, meneruskan langkah naik pesawat.


Di dunia ini,


Ada banyak orang yang terlihat begitu sederhana, pakaiannya tidak putih-putih, tidak besar dan berjubah. Penampilannya jauh dari membuat kita terpesona. Lebih banyak diam dan mengangguk mengalah. Lebih banyak mendengarkan dan memperhatikan. Tapi sejatinya, saat dia bicara, samudera pengetahuan terbentang luas dari kepalanya. Menghafal 30 juz Al Qur’an, juga ribuan hadist2 sahih. Belum lagi kitab2 lain, tak terbilang. Amal ibadahnya sungguh menakjubkan, kebermanfaatannya bagi orang lain tak terbilang. Tapi dia tidak perlu lapor saat lagi sujud shalat subuh, tidak perlu lapor saat lagi puasa, dsbnya. Karena sejatinya, KEIMANAN ada di dalam hatinya.


Di dunia ini,


Ada banyak orang yang hanya memakai sandal jepit, celana lusuh seolah tak disetrika, pakaian biasa-biasa saja. Rumah amat sederhana, kendaraan itu-itu saja tak pernah diganti, gaya hidupnya apalagi, makan di rumah, jalan2 dekat rumah. Tidak akan membuat kita jadi bilang wow saat bertemu dengannya. Tapi sejatinya, dia bisa menuliskan cek milyaran dengan sangat mudah. Kekayaannya ujung ke ujung tak terkira. Aset produktifnya tak cukup ditulis di satu lembar kertas. Kita sudah merasa paling banyak penghasilannya, itu ternyata cuma penghasilan sehari saja bagi orang tersebut. Tapi dia tidak perlu lapor, umumkan, dan heboh sekali. Buat apa? Karena KEKAYAAN terbaik ada di dalam hatinya.


Di dunia ini,


Ada banyak yang terlihat biasa saja seperti kebanyakan tetangga kita di kampung, di gang-gang perkotaan. Tapi dia sangat berilmu pengetahuan. Wawasannya luas, pernah kuliah di kampus2 top dunia, bahkan sudah profesor. Namun dia tidak pernah perlu mengumumkan kemana2 betapa hebat pendidikannya, betapa jenius kepalanya. Dia memilih terus fokus mengembangkan ilmunya, melakukan riset, menulis, membuat penemuan, membagikan gagasan terbaik bagi manfaat umum. Karena KEPINTARAN sejati memang ada di kebermanfaatan bagi orang banyak, bukan sibuk pamer.


Sungguh, di dunia ini, kita kadangkala tertukar sekali memahami hidup. Kita merasa sudah paling oke, sudah merasa paling keren, lupa jika kita hanyalah satu butir pasir di pantai luas. Tidak ada yang ngeh, tidak ada yang peduli dengan butir pasir kita, terbenam paling dalam. Maka, tidakkah kita mulai mau memahami hakikat sesuatu? Bahwa PERJALANAN terbaik ada di hati kita. KEKAYAAN terbaik juga ada di dalam hati kita. Termasuk KECANTIKAN, KETAMPANAN, KEPINTARAN, ada di dalam hati kita masing-masing. Bukan di foto yang sudah dipermak habis2an oleh aplikasi, sudah dipilih pula yang paling bagus sebelum diposting.

(Tere Liye)



Selamat pagi..selamat beraktifitas, semoga Allah selalu mengantarkan kita menggapai hidayah dan ampunanNya..

Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

al mannar 6 nov 22 peradapan islam

13 agustus 23